Senin, 21 Maret 2011

NILAI PRODUKSI PERIKANAN DARAT/KOLAM KOTA SEMARANG TAHUN 2004 (Dalam jutaan Rupiah)

Nilai produksi perikanan darat/kolam pada tahun 2004 sebesar Rp 632 juta. Wilayah atau daerah penghasil perikanan darat/kolam ini ada 9 (sembilan) kecamatan yaitu Kecamatan Mijen, gunungpati, Banyumanik, Pedurungan, Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Ngaliyan dan Kecamatan Tugu. Daerah Penghasil terbesar adalah Kecamatan Mijen disusul oleh Kecamatan Gunungpati, sedangkan terkecil ada di Kecamatan Gayamsari. Di kedua wilayah tersebut lahannya masih luas dan banyak dibudidayakan berbagai jenis ikan dalam kolam. Luasnya wilayah di kedua kecamatan tersebut dan penduduknya yang masih sedikit merupakan potensi yang bagus untuk budidaya perikanan darat/kolam.


1
Mijen
61
10
-
-
22
68
162
2
Gunung Pati 
26
11
-
-
25
74
136
3
Banyumanik
34
5
-
-
12
38
90
4
Tembalang
-
-
-
-
-
-
-
5
Pedurungan
10
1
-
-
4
15
31
6
Genuk
44
7
-
-
16
49
117
7
Gayamsari
2
1
-
-
1
1
4
8
Semarang Timur
9
1
-
-
3
9
22
9
Semarang Utara
-
-
-
-
-
-
-
10
Semarang Tengah
-
-
-
-
-
-
-
11
Semarang Selatan
-
-
-
-
-
-
-
12
Candisari
-
-
-
-
-
-
-
13
Gajahmungkur
-
-
-
-
-
-
-
14
Semarang Barat
-
-
-
-
-
-
-
15
Ngaliyan
7
1
-
-
2
8
19
16
Tugu
48
2
-
-
2
1
52

JUMLAH








2004
241
39
-
-
88
263
632

2003
454
111


132
341
1,038

2002
629
146
-
-
147
338
1261

2001
490
145
-
-
121
329
1086

2000
228
51
-
-
40
134
452










Sumber Data : Semarang dalam Angka diolah
PAKAN
——
berikan pakan dua kali dalam sehari. Pakannya adalah pelet dan menu tambahan cacahan jeroan ayam. Menu tambahan ini ikan bisa cepat besar. Menu tambahan ini juga meningkatkan pertumbuhan lele. “Kalau biasanya sekilo ada tujuh ekor, setelah diberi pakan tambahan sekilo cuma enam ekor,�

Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan.

atau bisa juga pakan utama menggunakan pakan pabrik dgn kandungan protein >32% dan dpt diberi pakan tambahan berupa limbah peternakan ayam spt bangkai ayam,usus,telur yg gagal tetas dng terlebih dahulu dibakar/direbus. atau dengan jeroan ikan,atau ikan-ikan buangan(dipasar bnyk koq).

–tidak wajib– Untuk tambahan Pakannya sediakan seperti dibawah ini;
1. Ampas tahu
2. Katul (dedek halus) dari padi
3. Ikan Asin BS(dihaluskan)lbh bgs di rebus
dgn perbandingan 10:5:1 jd setiap 10 kg ampas tahu,+5kg katul,+ 1kg ikan asin bs aduk jd satu, berikan sesuai kebutuhan.

Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang.
1 minggu mungkin sekitar 20-30 ekor.
3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal koq. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukup besar untuk bisa dipanen, 

soal pemasaran, bisa di lingkungan kita sendiri, tawarkan ke pengumpul benih, atau yang sudah besar tawarkan ke warung-warung makan lele atau jual ke pasar, ke tukang sayur keliling, pemancingan2 ikan lele, dll 
Pokoknya jangan jual lele pada bulan-bulan yang tidak ada huruf ‘r’-nya (mei, juni, juli,agustus ?) Mengapa? Pada bulan-bulan itu banyak petani lele mengobral lelenya dengan harga murah karena mereka butuh biaya sekolah anak-anaknya
Bikin saja tulisan di depan rumah "JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH"
Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa.

Harga jual lele mencapai puncak paling mahal pada Januari. Pada bulan Januari pasokan lele berkurang karena pembibitan lele banyak yang gagal. Banyak telur gagal menetas lantaran pengaruh musim hujan. Berdasarkan pengalaman Vian, air hujan bisa menurunkan derajat keasaman (pH) air kolam.

Seandainya pakan tidak dikombinasi dengan jeroan ayam, satu periode panen memerlukan 30 karung pelet. Jika ditambah jeroan ayam sebanyak 50 kg dalam satu periode pemeliharaan, pelet bisa dikurangi separuhnya.

Selain itu, masa panen (ukuran konsumsi) lele relatif lebih cepat daripada ikan konsumsi lainnya. “Kalau gurami baru bisa dipanen sekitar delapan bulan. Lele sekitar 50 hari,� kata seorang peternak lele.



cara penglolahan kolam darat dng ikan lele

*TAHAP  I
Pertama kali buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah
sedalam 30 cm, tanah galian lalu urug-kan saja ke sekitar pinggir calon kolam.
Terus beli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan (yang
lebih mahal juga ada), tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal
plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi
permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih
tinggi dari tanah sekitarnya. Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung,
juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari.
info: Kalau air terlalu dangkal ukuran lele menjadi terlalu pendek karena ikan
kurang bergerak.

Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. hemat biaya pasir dan semen, serta
ongkos tukang bukan?

Isi kolam dengan air bebas pencemaran bisa berasal dari air sungai, sumur, PAM
yg sudah diendapkan. kolam sebaiknya diberi pupuk kandang,urea,tsp dan
didiamkan minimal 1 minggu agar terbentuk pakan alami berupa plankton, kolam
harus dlm kondisi air tdk jalan krn lele rentan terhadap perubahan air yg terus
menerus dan lele akan selalu meloncat kearah sumber air mengalir. kedalaman
kolam sebaiknya 120 cm dgn ketinggian air 80 cm. Air kondisikan alami seperti
di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Beri tanam-tanaman air juga bagus,
semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.
sampai satu minggu jgn dulu kasih pakan (biarkan lele makan pakan alami tadi)

Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang
dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. (terkadang
kalo beli bibit ada minimal order)

Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele.
Sebelum benih ditebarkan sebaiknya benih disuci hamakan dulu dengan merendamnya
didalam larutan KM5N04 (Kalium permanganat) atau PK dengan dosis 35 gram/M2
selama 24 jam atau formalin dengan dosis 25 mg/l selama 5-10 menit. Penebaran
benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari atau pada saat udara tidak
panas. Sebelum ditebarkan ke kolam, benih diaklimatisasi dulu (perlakuan
penyesuaian suhu) dengan cara memasukan air kolam sedikit demi sedikit ke dalam
wadah pengangkut benih. Benih yang sudah teraklimatisasi akan dengan sendirinya
keluar dari kantong (wadah) angkut benih menuju lingkungan yang baru yaitu
kolam.

Senin, 03 Januari 2011 13:19:07 Klik : 70 Kirim Berita Ini! Print Berita Ini! Manfaatkan Pekarangan Buat Kolam Ikan

KALIREJO – Banyak hal yang bisa kita perbuat untuk memperoleh penghasilan dan pendapatan, Kuncinya adalah kemauan, karena seperti kata pepatah ”Where There Is A Will, There Is A Way” (dimana ada kemauan, disitu ada jalan). Hal itulah yang mendorong Ashari, yang merupakan warga dusun 3 Kampung Sukosari, membuka usaha budidaya ikan, melalui kolam darat, dengan menggunakan media plastik. Kolam darat / kolam plastik tersebut, juga dalam rangka memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya.
Saat ditemui Radar Lamteng, Ashari, menyampaikan, bahwa usaha yang ditekuninya tersebut memang cukup menjanjikan, dimana dengan menekuni usaha tersebut, penghasilan dan pendapatannya diakui lumayan besar untuk ukuran dirinya.
Dikatakannya, bahwa, kolam yang ia buat dengan menggunakan media plastik tersebut, ia manfaatkan untuk budi daya benih ikan Gurame. Menurutnya, dengan mengembangkan benih ikan Gurame, setiap 20 hari sekali ia dapat meraup keuntungan yang cukup lumayan.
Diceritakannya, untuk membuat kolam plastik tersebut, cukuplah mudah dan tak terlalu banyak mengeluarkan modal. Beberapa kolam kolam plastik yang ia buat rata-rata berukuran 4 x 8 M, dan modal yang dikeluarkannya untuk membuat kolam dengan ukuran tersebut, kurang lebih Rp500 ribu. Yaitu dengan rincian Rp250 ribu untuk pembelian plastik, ukuran 6 x 9 M, dan Rp250 ribu untuk biaya penggalian tanah sedalam 0,5 M.
Plastik diletakan dalam lubang untuk menampung air agar tidak bocor. Setelah plastik terpasang dalam lubang tersebut, dan siap diisi air, sebelumnya dasar kolam plastik tersebut diisi tanah dengan campuran pupuk kandang yang telah terurai dan kering, kira-kira setebal 5 Cm. Dan setelah itu diisi air, kurang lebih setinggi 0,5 M. lalu kolam siap diisi ikan.
Kembali dijelaskan oleh Ashari, bahwa, kolam plastik-nya lebih diperuntukan sebagai pembesaran bibit ikan gurame. Karena, selain bibit gurame mudah dalam pemasarannya, hal itu juga tak terlalu beresiko terhadap angka kematian ikan. Kemudian benih ikan gurame yang ia pelihara, dalam waktu 15 sampai 20 hari, sudah berganti harga, dan siap ia jual kembali.
Lebih lanjut Ashari, menjelaskan, saat media kolam disiapkan, ia membeli benih ikan gurame seharga Rp500 / Rp600, setelah ia pelihara selama 15 – 20 hari, benih ikan gurame tersebut mengalami pertumbuhan dan harganya pun menjadi lebih tinggi, yaitu Rp.800. Sedangkan per petak kolam dengan ukuran 4 x 8 tersebut, dapat ia isi bibit ikan gurame antara 2000 ekor. Sehingga keuntungan yang ia dapat selama 20 hari, sebesar Rp. 400 ribu, dipotong biaya pakan Rp.50 ribu, keuntungan bersih Rp350 ribu per kolam plastiknya. Dan dari 10 petak kolam plastiknya, dalam 1 bulan, ia dapat meraup keuntungan Rp.3,5juta.
Sedangkan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan benih ikan gurame di kolam plastik, adalah keberadaan air kolamnya. Menurutnya, untuk menetralisir air kolamnya agar tidak tercemar dan tetap setabil, ia gunakan cairan probiotik. Tak kalah pentingnya, benih ikan yang akan dipelihara dapat dipastikan dalam kondisi sehat.
Dari keberhasilannya mengembangkan budidaya kolam plastiknya tersebut, kini ia terus memperluas usahanya tersebut, yaitu dengan memperbanyak kolam plastiknya, paparnya. (den/bil)